PLANOLOGI ITN MALANG

PLANOLOGI ITN MALANG
BANGGA JADI ALUMNI PLANOLOGI ITN

KEMBALI KE BUMI SUMBA TIMUR

Peta Sumba Timur

Kali ini saya ingin kembali menceritakan petualangan kecil dibumi Sumba Timur. Mungkin perlu diulang dimana Sumba Timur biar lebih jelas pembaca mengetahui paling tidak dapat membayangkan lokasinya.

Orientasi My Adventure
Secara geografis Kabupaten Sumba Timur berada di Pulau Sumba yang biasa dijuluki dengan Pulau Sandelwood yang berada di UTM WGS 1984 zona 51s. secara administratif masuk propinsi Nusa Tenggara Timur. udah sedikit paham belum atau udah bisa dibayangin dimana tu Sumba Timur. oke kita lanjut.....

perjalananku kali ini ingin menceritakan sebagian Potensi Alam Sumba Timur dibagian selatan yang langsung bertemu dengan Samudera Indonesia atau kalau lurus bakal ketemu pulaunya Kanguru (Negara AUSTRALIA).
Lokasi perjalananku terdapat di 5 desa yang ada di Kabupaten Sumba Timur. Desa Tarimbang, Banggawatu,Tapil, Pinduhurani dan Praibakul.

DESA TARIMBANG

Tarimbang Beach
Saya menginjakkan kaki di Desa ini pada Tanggal 1 September 2010. disini terdapat potensi alam berupa pantai yang dikenal dengan pantai tarimbang. para surfer mancanegara banyak yang datang kesini untuk mencoba ganasnya ombang di pantai ini. menurut cerita penduduk pada bulan tertentu biasanya di bulan maret ombaknya bisa mencapai 9 gulungan. terdapat Homstay milik masyarakat setempat. di Desa ini juga terdapat atraksi budaya yang disebut REPIT. berupa acara pemujaan pada leluhur. atraksi yang ditawarkan berupa tarian adat dan pemotongan hewan ternak seperti babi, kuda dan kerbau.lokasi budaya repit berada di rumah adat Taimandinu pada bulan Maret selama 1 bulan. aksesnya dari simpang Banggawatu arah ke Bendungan Prambuuni.

DESA BANGGAWATU
Simpang Banggawatu
Banggawatu merupakan Desa Pemekaran dari Desa Tarimbang. Banggawatu merupakan pintu gerbang masuk ke Desa Tarimbang, Tapil dan Pinduhurani. di simpang ini biasa digunakan masyarakat sebagai tempat transit untuk sekedar istirahat sejenak melepas lelah atau mengisi perut yang keroncongan. tidak banyak warung makan disini.saya sempat menginap semalam disini.yaitu tanggal 2 September 2010. pada pagi hari aku sempat tercengang melihat toleransi yang tinggi dari masyarakat setempat. walaupun disini masyarakat mayoritas beragama nasrani, namun karena melihat kami orang muslim dan kebetulan bulan puasa ramadhan, pagi itu salah 1 warga memutarkan radio yang acaranya pengajian agama islam. itu merupakan salah 1 bentuk toleransi dan penghormatan yang diberikan pada saya. selain itu bila akan makan ayam, kita dipersilahkan untuk memotong ayamnya.potensi yang ditawarkan didesa ini berupa air terjun dan batu kubur kuno. dimana ciri-ciri makam orang sumba berupa batu dari batuan megalitik yang dijadikan atap dan diukir dengan ketebalan yang bervariasi. konon ceritanya ukiran tersebut menceritakan karakter dari orang yang meninggal. jadi setiap kubur memiliki simbol-simbol ukiran yang berbeda-beda.

DESA TAPIL
Salah satu rumah Warga di Desa Tapil
Saya menginjakkan kaki di desa ini pada siang hari Tanggal 3 September 2010. tidak ada potensi wisata didesa ini. terdapat pembangunan permukiman translok 100 unit rumah yang masih dalam proses pembangunan saat saya masuk ke desa ini. Tapil juga merupakan Desa pemekaran dari Desa Tarimbang. mayoritas masyarakat hanya mengandalkan kebun pinang untuk menyambung hidup. akses menuju desa ini dari arah Banggawatu menuju Tarimbang. kurang lebih 4 Km dari banggawatu sebelum masuk Desa Tarimbang belok kiri. dan kurang lebih 5 Km. dari jalan utama masuk ke pusat permukiman penduduk.

DESA PINDUHURANI

Potensi alam Desa Pinduhurani
Sunset di Pantai Pinduhurani
Saya masuk desa ini tepatnya tanggal 01 September 2010 pada sore hari sehabis dari Tarimbang. untuk menuju Desa Pinduhurani kita harus menyisir jalan propinsi yang lumayan menguras tenaga. karena kondisi jalan yang lumayan rusak. belum lagi untuk menuju desa tersebut dari jalan propinsi yang harus melewati beberapa sungai tanpa ada jembatan maupun dekker. namun rasa letih tersebut bisa terobati saat kita melihat potensi alam yang dimiliki oleh Desa ini. seperti namanya Pindu Hurani yang berarti Pindu (pintu) Hurani (pohon yang harum). potensi yang dimiliki disini selain keramahan penduduknya, juga potensi alam berupa pantai dan air terjun yang bernama Laindamuki. kami tiba pada sore hari saat momen sunset. dan tidak banyak yang bisa kami uraikan dengan kata-kata. saya menginap semalam di Desa ini dan anda bisa lihat sendiri dari hasil jepretan saya ini. menurut kepala Desa setempat disini juga terdapat ikan besar menurut bahasa setempat disebut ILIK  dan terdapat batu besar diatas pohon. namun saya belum sempat menyaksikannya karena ikan tersebut muncul diwaktu-waktu tertentu. dan begitu juga dengan batu besar yang katanya ada diatas pohon.

DESA PRAIBAKUL
Rumah adat, Pantai Lakakadung, dan saya bersama salah 1 pemburu kecil tuna runggu didepan tempat tidur
Para pemburu di Praibakul
Salah 1 penghormatan
menyembelih ayam
Desa Praibakul, mungkin ini perjalanan paling menantang daripada 4 desa yang aku kunjungi, atau bahkan perjalanan paling berat selama aku melakukan perjalan ke Sumba. bagaimana tidak, saya masuk Desa ini pada tanggal 03 September 2010 Sore hari setelah dari Desa Tapil. dari jalan propinsi untuk masuk desa tersebut masih berjarak kiloan meter dengan kondisi jalan makadam. desa ini memiliki 2 pantai yaitu mambang dan Lakakadung. inilah tantangan berat saat memaksa untuk menuju pantai tersebut. pantai tersebut berjarak kurang lebih 15 Km dari pusat Desa. dengan kondisi jalan yang sudah rusak berat yang mungkin hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki ataupun menggunakan kuda. namun saya memaksakan diri untuk menerjang akses tersebut menggunakan kendaraan roda 2. kiri kanan berupa jurang. dan ditemani perangkat desa setempat akhirnya tembus juga kami kepantai Lakakadung. kami untuk menembus pantai masih harus berjalan kaki menyusuri bukit hutan dengan kemiringan yang cukup menantang sekitar 3 Km. dari parkir kendaraan. semalam kami menginap dipantai dengan membawa bekal berupa beras, piring, tempat masak nasi dan ayam kampung. ditengah perjalanan kami menemukan beberapa masyarakat yang habis pulang berburu rusa dan babi hutan. namun kami kurang beruntung karena mereka tidak mendapatkan hasil buruan. dipantai lakakadung kami tiba dengan cuaca lagi hujan. di pantai ini kami mendapatkan sarang telur penyu. pantai yang masih alami dan tidak banyak yang menjamahnya. 

Di batu ini satu-satunya tempat
diPraibakul yang ada sinyal HP
Terlalu banyak alam di bumi timur yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai jaringan dalam industri kepariwisataan. kita kembali pada masyarakat dan stakeholder yang punya kepentingan untuk mensejahterakan rakyat melalai potensi alamnya. stop korupsi mari kita saling berbagi antara pelayanan apa yang bisa kita beri hinnga masyarakat bisa menikmatinya. mereka belum merasakan listrik, mereka tidak pernah mengenal hiburan, mereka tidak banyak tahu tentang apa itu kemewahan kota. kapan mereka bisa merasakannya tanpa ada sentuhan untuk membangun potensi yang ada disana... mari bersama memberikan sesuatu untuk mereka. kita terlalu terlena dengan kehidupan dikota dengan masalah-masalahnya.. tapi kita kurang perhatian terhadap desa-desa yang jelas mereka butuh keadilan yang sama dalam sebuah pelayanan publik dan merasakan nikmatnya kehidupan sebagai bangsa indonesia yang adil, makmur dan sejahtera...

3 komentar:

  1. wah saya tertarik utk menerjuni daerah ini, dari Waingapu naik apa yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari waingapu naik oto(sebutan truk penumpang) truk menuju simpang tarimbang ada pada saat pagi buta sekitar jam 5. naik saja oto mitra/tarimbang/ana rambu/noel. oto biasanya berada di dekat pasar impres waingapu.

      Hapus
  2. gambar simpang tarimbang mengingatkan saya pada tempat tinggal saya waktu mengajar di sdn bangga watu.

    BalasHapus

SILAHKAN IDE, KOMENTAR, UNEG-UNEG ANDA TENTANG SEMUA POSTINGAN INI