DEMIT PLANO
Dua Kata Yang Punya Arti Berbeda. DEMIT atau memedi (dalam bahasa jawa) adalah makluk yang diciptakan di Dimensi lain. bersemayam di ruang lain yang kita tak mungkin dan tak dapat menyentuhnya ( kecuali orang orang yang mengaku bisa bersahabat dengan makluk kasap mata ini ).kalo plesetannya disini tapi jangan betulan kepleset sakit kawan...tapi yang jadi intinya bukan masalahnya saya adalah sosok yang tidak dapat disentuh,atau mengambil arti dan mencoba memaknai demit dalam arti pola pikir saya mungkin yang tidak dapat orang tebak..haha..bukan seperti itu..namun nama demit sebetulnya nama panggilan dari Bapak saya sewaktu masih mudanya. dan nama itu adalah panggilan dari komunitasnya. memang sebuah panggilan-panggilan akrab atau Julukan khusus itu sudah ada dari zaman dulu. diZaman nabi Muhammad juga sudah ada seperti contoh Abu Hurairah RA. Yang artinya (Bapaknya Kucing) karena sejarahnya suka membawa kucing, ada Abu Dzar RA (Bapaknya Batu) yang susah sekali menangkap mata pelajaran dan akhirnya putus asa selanjutnya kembali semangat dan tekun mencari ilmu setelah melihat Batu ditetesin air sedikit demi sedikit dan lama-lama lubang juga.sebuah nama keakraban (julukan) pastinya punya nilai histori sendiri kenapa tiba-tiba seseorang bisa dipanggil atau dijuluki dengan nama-nama tertentu. dan kenapa saya menggunakan nama tersebut karena itu turun pada diri saya. kini anak-anak Muda dari seleting saya hingga sampai yang kecil-kecil akrab menyapa sama dengan nama DEMIT.
PLANO nama Plano sebetulnya tidak terlalu populer buat orang indonesia, tapi kalo untuk kalangan mahasiswa jurusan Planologi mungkin tahu. apa lagi di Kampus saya ITN Malang. nama Plano sebetulnya adalah panggilan familiar bagi mahasiswa yang mengambil jurusan Planologi. sehingga biasanya mereka disebut atau dipanggil arek-arek plano atau Mahasiswa Plano. sehingga nama Demit Plano saya Ambil dari perpaduan dua Nama di Desa dan dibangku Kuliah. sehingga muncullah nama DEMIT PLANO.
SIAPA NAMA ASLI SAYA DAN DIMANA TINGGALNYA ?
Nama Asli saya Adalah Iswantoro
kalo dari sejarahnya ni nama diambil dari nama zaman dulu yang sedikit ceritanya begini saudara - saudara Pada Zaman Kerajaan Majapahit Jaya dengan dikumandangkannya sumpah palapa oleh sang sosok patih gajah mada diceritakan dalam 1 tembang tentang bangkitnya kerajaan majapahit yang jadi copy paste dari beberapa symbol NKRI.. (gulo klopo ono rong werno )>read; sejarah raja-raja jawa artinya : gula kelapa ada 2 warna merah dan putih sebagai 1 simbol bendera kebangsaan sang saka merah putih yang menyatukan belantara Nuswantoro (sekarang Nusantara) disitulah namaq diambil…jadi ceritanya nama Nusantara itu dulunya adalah Nuswantoro kalo kata nenek saya misalnya pakai Nus kurang enak didengar makanya pakai Iswantoro saja.
TEMPAT KELAHIRAN
Terlahir di sebuah desa kecil Tepatnya Di Desa Pasarlegi Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. karena Desanya lebih dekat dengan Kecamatan Ngimbang jadinya kalo sudah keluar kota pasti bilangnya bukan anak Sambeng Lagi tapi anak Ngimbang.Jadinya kalo ada potensi yang terkenal bukan Kecamatan Sambeng Yang dikenal tapi Ngimbang seperti potensi Batu Kapur Ngimbang sebetulnya adalah Batu kapur dari Sambeng. karena Basis Batu Kapur itu adanya dikampung saya yang merupakan bagian teritorial dari Kecamatan sambeng. gak percaya lihat foto dibawah ini.
Desa saya terbagi dalam 3 Dusun. Dusun Slegi, Dusun Kendung, dan Dusun Sambong. nah saya tinggalnya tepat dipusat Desanya yaitu Dusun Slegi. jadi sekalian paham kan apa itu Slegi. Slegi itu nama Sebuah Dusun mau tahu sejarah namanya kenapa dibilang slegi..??? Slegi dari arti Seloso Legi. dulu zaman Doeloe Desa saya merupakan Pasar yang selalu ramai pada Pasaran Jawa Legi, dan tepatnya pada hari Selasa. jadi dulu pendatang dari kediri, madiun, Jombang dan sekitarnya menyingkatnya Solegi. tahu sendiri kan lidah-lidah orang jawa suka salah ucap Babat jadi Mbabat,Kota Bogor jadi Mbogor begitu juga Solegi lama-lama jadi Slegi.sekarang Slegi menjadi Basis Industri Batu Kapur, Karena banyaknya penduduk yang merambah industri dibidang ini lihat saja kondisi dusun Slegi Kalo dari Atas ( Foto Udara) terlihat lubang-lubang warna putih. itulah Slegi Dimana sebuah Kawasan pedesaan (Rural Area) yang tidak memiliki tanda-tanda kedesaan secara wajar. SLEGI sebuah desa yang memiliki sejarah panjang sebagai pertumbuhan dari sosok toro kecil dalam menghadapi kenyataan hidup. bagaimana sebuah desa yang natural sejuk dengan kealamian alamnya yang dihembuskan oleh angin bukan kipas angin maupun ac..yang diiringi gemericik air sungai bukan air PDAM maupun suara kran kamar mandi..disambut oleh nyanyian burung-burung bukan genderang klakson tat tut tot..namun semua itu tidak pernah dapat kunikmati pada masa kecilku..sebuah desa yang panas dengan debu dan gelapnya awan yang tertutup oleh asap pembakaran batu kapur, kerasnya deru mesin truck bongkar muat..wassadzubillah…,eh..naudzubillah. menghantarkan pada karakter masyarakatnya yang keras bagai batu, yang panas bagai api pembakar,yang menyekikkan bagai hisapan debu dan asap buangan pembakaran…mbules n mbulet. namun itu tetaplah desaku..
Dua Kata Yang Punya Arti Berbeda. DEMIT atau memedi (dalam bahasa jawa) adalah makluk yang diciptakan di Dimensi lain. bersemayam di ruang lain yang kita tak mungkin dan tak dapat menyentuhnya ( kecuali orang orang yang mengaku bisa bersahabat dengan makluk kasap mata ini ).kalo plesetannya disini tapi jangan betulan kepleset sakit kawan...tapi yang jadi intinya bukan masalahnya saya adalah sosok yang tidak dapat disentuh,atau mengambil arti dan mencoba memaknai demit dalam arti pola pikir saya mungkin yang tidak dapat orang tebak..haha..bukan seperti itu..namun nama demit sebetulnya nama panggilan dari Bapak saya sewaktu masih mudanya. dan nama itu adalah panggilan dari komunitasnya. memang sebuah panggilan-panggilan akrab atau Julukan khusus itu sudah ada dari zaman dulu. diZaman nabi Muhammad juga sudah ada seperti contoh Abu Hurairah RA. Yang artinya (Bapaknya Kucing) karena sejarahnya suka membawa kucing, ada Abu Dzar RA (Bapaknya Batu) yang susah sekali menangkap mata pelajaran dan akhirnya putus asa selanjutnya kembali semangat dan tekun mencari ilmu setelah melihat Batu ditetesin air sedikit demi sedikit dan lama-lama lubang juga.sebuah nama keakraban (julukan) pastinya punya nilai histori sendiri kenapa tiba-tiba seseorang bisa dipanggil atau dijuluki dengan nama-nama tertentu. dan kenapa saya menggunakan nama tersebut karena itu turun pada diri saya. kini anak-anak Muda dari seleting saya hingga sampai yang kecil-kecil akrab menyapa sama dengan nama DEMIT.
PLANO nama Plano sebetulnya tidak terlalu populer buat orang indonesia, tapi kalo untuk kalangan mahasiswa jurusan Planologi mungkin tahu. apa lagi di Kampus saya ITN Malang. nama Plano sebetulnya adalah panggilan familiar bagi mahasiswa yang mengambil jurusan Planologi. sehingga biasanya mereka disebut atau dipanggil arek-arek plano atau Mahasiswa Plano. sehingga nama Demit Plano saya Ambil dari perpaduan dua Nama di Desa dan dibangku Kuliah. sehingga muncullah nama DEMIT PLANO.
SIAPA NAMA ASLI SAYA DAN DIMANA TINGGALNYA ?
Nama Asli saya Adalah Iswantoro
kalo dari sejarahnya ni nama diambil dari nama zaman dulu yang sedikit ceritanya begini saudara - saudara Pada Zaman Kerajaan Majapahit Jaya dengan dikumandangkannya sumpah palapa oleh sang sosok patih gajah mada diceritakan dalam 1 tembang tentang bangkitnya kerajaan majapahit yang jadi copy paste dari beberapa symbol NKRI.. (gulo klopo ono rong werno )>read; sejarah raja-raja jawa artinya : gula kelapa ada 2 warna merah dan putih sebagai 1 simbol bendera kebangsaan sang saka merah putih yang menyatukan belantara Nuswantoro (sekarang Nusantara) disitulah namaq diambil…jadi ceritanya nama Nusantara itu dulunya adalah Nuswantoro kalo kata nenek saya misalnya pakai Nus kurang enak didengar makanya pakai Iswantoro saja.
TEMPAT KELAHIRAN
Terlahir di sebuah desa kecil Tepatnya Di Desa Pasarlegi Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. karena Desanya lebih dekat dengan Kecamatan Ngimbang jadinya kalo sudah keluar kota pasti bilangnya bukan anak Sambeng Lagi tapi anak Ngimbang.Jadinya kalo ada potensi yang terkenal bukan Kecamatan Sambeng Yang dikenal tapi Ngimbang seperti potensi Batu Kapur Ngimbang sebetulnya adalah Batu kapur dari Sambeng. karena Basis Batu Kapur itu adanya dikampung saya yang merupakan bagian teritorial dari Kecamatan sambeng. gak percaya lihat foto dibawah ini.
Desa saya terbagi dalam 3 Dusun. Dusun Slegi, Dusun Kendung, dan Dusun Sambong. nah saya tinggalnya tepat dipusat Desanya yaitu Dusun Slegi. jadi sekalian paham kan apa itu Slegi. Slegi itu nama Sebuah Dusun mau tahu sejarah namanya kenapa dibilang slegi..??? Slegi dari arti Seloso Legi. dulu zaman Doeloe Desa saya merupakan Pasar yang selalu ramai pada Pasaran Jawa Legi, dan tepatnya pada hari Selasa. jadi dulu pendatang dari kediri, madiun, Jombang dan sekitarnya menyingkatnya Solegi. tahu sendiri kan lidah-lidah orang jawa suka salah ucap Babat jadi Mbabat,Kota Bogor jadi Mbogor begitu juga Solegi lama-lama jadi Slegi.sekarang Slegi menjadi Basis Industri Batu Kapur, Karena banyaknya penduduk yang merambah industri dibidang ini lihat saja kondisi dusun Slegi Kalo dari Atas ( Foto Udara) terlihat lubang-lubang warna putih. itulah Slegi Dimana sebuah Kawasan pedesaan (Rural Area) yang tidak memiliki tanda-tanda kedesaan secara wajar. SLEGI sebuah desa yang memiliki sejarah panjang sebagai pertumbuhan dari sosok toro kecil dalam menghadapi kenyataan hidup. bagaimana sebuah desa yang natural sejuk dengan kealamian alamnya yang dihembuskan oleh angin bukan kipas angin maupun ac..yang diiringi gemericik air sungai bukan air PDAM maupun suara kran kamar mandi..disambut oleh nyanyian burung-burung bukan genderang klakson tat tut tot..namun semua itu tidak pernah dapat kunikmati pada masa kecilku..sebuah desa yang panas dengan debu dan gelapnya awan yang tertutup oleh asap pembakaran batu kapur, kerasnya deru mesin truck bongkar muat..wassadzubillah…,eh..naudzubillah. menghantarkan pada karakter masyarakatnya yang keras bagai batu, yang panas bagai api pembakar,yang menyekikkan bagai hisapan debu dan asap buangan pembakaran…mbules n mbulet. namun itu tetaplah desaku..
disana ku dilahirkan, disana ku dibesarkan dan disana ku ingin kembali...slegi the real village..kampung batu putih..
q tunggu cerita menarik ttg desa qt mas Iswan......
BalasHapus